Banyak alasan yang membuat usaha mereka terus menurun, dari beberapa jawaban responden sebagian besar pengusaha mengeluhkan adanya barang – barang impor dari luar negri akibat kebijakan Pasar Bebas Asean. Dari sisi kualitas memang produk luar negri lebih bagus dan lebih murah harganya sehingga produk dalam negeri kalah bersaing.
Alasan lain yang membuat usaha terus menurun adalah adanya sistem “BON”, barang yang dihasilkan oleh pengusaha kemudian dikirimkan ke pedagang besar tanpa langsung dibayar secara Cash (tunai) namun dibayar nanti diakhir pembukuan dengan alasan adanya penurunan permintaan dari konsumen. Bagi pengusaha kecil ini cukup memberatkan, walaupun barang yang dihasilkan belum dibayar tetapi pekerja mereka tetap harus dibayar sehingga pengusaha merasa terbebani.
Jika melihat dampak positif adanya pasar bebas ASEAN sebetulnya peluang untuk memasarkan produk dalam negeri cukup luas, akan tetapi apabila tidak dibarengi dengan kualitas produknya maka ini menjadi bumerang bagi pengusaha kecil yang belum bisa bersaing di Pasar Bebas.
Perlu adanya regulasi kebijakan dari pemerintah khususnya untuk pengusaha Mikro dan Kecil agar produk yang dihasilkan mampu bersaing di Pasar Bebas seperti adanya pelatihan peningkatan kualitas produk sehingga daya jual menjadi lebih tinggi, pengendalian Inflasi daerah untuk menjaga daya beli tetap stabil dan harga bahan baku tetap terjangkau.
Kemajuan Teknologi Informasi yang tidak terbendung perlahan mulai menggeser proses bisnis lama semakin ditinggalkan. Oleh karena itu perlu adanya peran generasi muda yang lebih melek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi untuk bisa aktif terlibat dalam meningkatkan usaha Mikro dan Kecil agar mampu bersaing di Pasar Bebas ASEAN.
1 Response to "Benarkah Pasar Bebas ASEAN Menyebabkan Ekonomi Lesu?"
Bagus Mas..
Post a Comment