KSA Metode Pengumpulan Data Produksi Padi yang Lebih Modern

KSA  Metode Pengumpulan Data Produksi Padi yang Lebih Modern
dok. pribadi : Praktek Lapangan KSA

Ketahanan pangan merupakan salah satu isu strategis suatu daerah dalam setiap periode kepemipinan tertentu. Konsumsi padi – padian yang cukup tinggi membuat pemerintah harus  menghitung stok ketersediaan bahan makanan dengan tepat dan akurat agar masyarakat tidak kekurangan makanan.

Ketahanan pangan dapat diwujudkan dengan perencanaan dan penghitungan yang baik oleh pemerintah. Untuk menyusun rencana yang baik dan terukur tentu diperlukan data dan informasi yang akurat sebagai dasar penentuan  target dan tujuan. Selain pola konsumsi beras, data jumlah produksi padi pun menjadi sangat penting. Oleh karena itu, Badan Pusat Statistik (BPS) akan menggunakan citra satelit dalam menghitung data produksi padi.

Untuk menghitung produksi padi, BPS menggunakan dua variabel ukuran, yaitu luas panen (sumber data dari dinas terkait) dan produktivitas hasil panen melalui survei ubinan. Kedua variabel ukuran ini menghasilkan angka estimasi jumlah produksi padi. Selama ini pengumpulan data luas panen padi masih menggunakan metode konvensional dengan menggunakan daftar isian Statistik Pertanian (SP). Berdasarkan metode tersebut pengumpulan data luas panen masih berdasarkan pada hasil pandangan mata petugas pengumpul data (eye estimate). Sehingga sampai saat ini banyak pihak yang meragukan data luas panen dengan metode eye estimate.

Untuk menjawab keraguan ini, tahun 2018 BPS akan melaksanakan kegiatan Survei Kerangka Sample Area (KSA). Pelaksanaan kegiatan KSA ini merupakan hasil kerjasama antara BPS dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Survei ini akan dilaksanakan secara Nasional mulai Januari 2018 setelah sebelumnya diuji coba di Indramayu dan Garut yang merupakan daerah sentra penghasil beras. Setiap petugas akan memotret lahan sawah/kebun sesuai koordinat yang telah ditentukan dengan menggunakan hand phone berbasis android yang telah diinstal program aplikasi didalamnya. Dengan bantuan citra satelit, gambar akan diambil langsung di lahan sawah yang menjadi sampel dan datanya langsung dikirim ke pusat data BPS.

KSA adalah teknik pendekatan penyampelan yang menggunakan area lahan sebagai unit enumerasi. Sistem ini berbasis teknologi Sistem Informasi Geografi (SIG), penginderaan jauh, teknologi informasi, dan statistika yang saat ini sedang diimplementasikan di Indonesia untuk perolehan data dan informasi pertanian tanaman pangan. (sumber : laman resmi ksa-nasional).

Selain data produksi padi, konversi dari padi (gabah kering) ke beras dan penyusutan pun dibutuhkan untuk menghitung data produksi beras yang tepat agar angka yang tertulis dikertas menggambarkan keadaan dilapangan sehingga kejadian mengimpor beras disaat data produksi beras menunjukkan surplus tidak perlu terjadi.


Diharapkan dengan KSA ini dapat menyempurnakan data produksi padi untuk membantu pemerintah mengurai permasalahan data pangan sehingga pemerintah dapat membuat perencanaan yang baik guna terwujudnya swasembada pangan sebagai salah satu tujuan Nawacita. Selain itu, pemerintah dapat menjaga stabilitas harga pangan dengan baik serta menghitung cadangan stok beras sesuai kebutuhan.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "KSA Metode Pengumpulan Data Produksi Padi yang Lebih Modern"

Isti Larasati Widiastuty said...

alhamdulillah...semoga kegiatan ini lancar ya, dan bisa menghasilkan data yang berkualitas...