Menyoal Pelayanan dan Naiknya Biaya Haji

Menyoal Pelayanan dan Naiknya Biaya Haji

Menyoal Pelayanan dan Naiknya Biaya Haji

Oleh : Kosih Kosasih


Beberapa waktu yang lalu, Pemerintah melalui Kementrian Agama telah memutuskan ongkos biaya haji tahun 2018. Keputusan ini diambil pada rapat kerja panitia kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji antara komisi VIII DPR RI dan Kementrian Agama Senin (12/3/2018).

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2018 diputuskan menjadi 35.235.602 rupiah per jamaah. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 0,99 persen dari tahun sebelumnya. Dari nilai tersebut, rinciannya adalah : Biaya komponen penerbangan sebesar 27.495.842 rupiah, Biaya pemondokan di Mekah sebesar 4.450 riyal Saudi dengan rincian 3.782 riyal Saudi dialokasikan ke dalam anggaran optimalisasi, 668 riyal Saudi (sama dengan 2.384.760 rupiah) dibayar jemaah, serta Biaya sewa pemondokan di Madinah senilai 1.200 riyal Saudi dengan sistem sewa musim dan dibiayai dari dana optimalisasi (indirect cost). Terakhir, biaya living cost sebesar 1.500 riyal Saudi atau sama dengan 5.355.000 rupiah. (dikutip dari www.kompas.com).

Beberapa penyebab adanya kenaikan biaya ibadah haji tahun 2018 diantaranya adanya kebijakan pemerintah Saudi Arabia yang memberlakukan Pajak Pertambahan Nilai (PNN) sebesar lima persen untuk semua barang dan jasa yang dikonsumsi dan dipergunakan selama jemaah berada di tanah suci. Selain itu, adanya kenaikan harga bahan bakar pesawat yang mengakibatkan naiknya ongkos pesawat dari Indonesia ke Arab Saudi.

Dengan adanya kenaikan BPIH ini, masyarakat tentu sangat mengharapakan pelayanan haji yang lebih baik. Seperti penyelenggaraan ibadah haji tahun 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) tahun 2017 sebesar 84,85 persen, angka ini tergolong memuaskan walaupun pada saat itu jemaah yang berangkat merupakan jumlah terbanyak selama pemerintah menyelenggarakan ibadah haji.

Dari hasil Survei Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (SKJHI) tahun 2017 yang dilaksanakan oleh BPS, indeks tertinggi dicapai pada jenis pelayanan transportasi bus antar kota yaitu sebesar 88,23 persen. Sedangkan yang terendah adalah pelayanan tenda di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armina sebesar 75,55 persen, turun 1,75 poin dari tahun sebelumnya.
Walaupun hasil survei tergolong memuaskan, jika dilihat lebih dalam masih ada beberapa catatan penting yang harus menjadi perhatian Pemerintah terutama pada aspek pelayanan untuk jemaah, terlebih dengan adanya kenaikan ongkos BPIH tahun ini.

Untuk pelayanan ibadah, terdapat empat catatan penting dari hasil survei ini. Antara lain: petugas pembimbing ibadah sebaiknya pernah berhaji sebelumnya, pemilihan petugas pembimbing ibadah harus lebih selektif terutama pada kemampuan memahami manasik haji, perlu adanya komitmen bagi pembimbing ibadah secara tertulis untuk senantiasa melayani jemaah dan agenda kegiatan selama di Arab Saudi harus diketahui oleh seluruh jemaah.

Sementara itu, untuk pelayanan akomodasi, secara umum para jemaah menganggap pemondokan yang ditempati sudah puas, hanya perlu ditambah fasilitas wifi; tempat dan mesin cuci yang banyak serta area untuk menjemur pakaian; alat kebersihan; dan media informasi tentang peta lokasi hotel, rute ke tempat ibadah, dan informasi penting lainnya agar disiapkan di setiap lobi hotel. Tenda di Mina perlu diperluas, perlu ditambah MCK, AC, kipas angin, dan peningkatan kebersihan di sekitar tenda. Sedangkan untuk pelayanan katering, perlu adanya perbaikan variasi menu yang bercitarasa indonesia.

Untuk pelayanan transportasi, perlu adanya penambahan armada bus shalawat dan bus Armina. Selain itu, perlu pengaturan  jalur antrian agar jemaah tidak berebut, sopir sebaiknya bisa berbahasa Indonesia atau inggris.

Dengan adanya kenaikan BPIH tahun 2018 ini, diharapkan Pemerintah dalam hal ini Kementrian Agama dapat mengatasi masalah – masalah pada penyelenggaraan ibadah haji tahun sebelumnya, terutama aspek pelayanan, sehingga penyelenggaraan ibadah haji tahun 2018 dapat lebih memuaskan dari tahun sebelumnya.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Menyoal Pelayanan dan Naiknya Biaya Haji"