Merubah Image Matematika

Merubah Image Matematika

Merubah Image Matematika

Oleh : Kosih Kosasih


Siapa yang tidak kenal dengan Matematika? Sebagian besar manusia pasti pernah berinteraksi dengan Matematika. Di dunia Sekolah, Matematika adalah salah satu mata pelajaran wajib yang harus dipelajari oleh semua siswa disetiap jenjang, mulai Sekolah Dasar sampai Menengah Atas.

Bagi sebagian besar siswa, Matematika dikenal sebagai salah satu mata pelajaran yang “menyeramkan”. Pasalnya, image yang melekat pada pikiran mereka adalah Matematika itu identik dengan angka – angka, rumus – rumus, perkalian/pembagian, penjumlahan/pengurangan. Untuk siswa yang sudah terlanjur “alergi” terhadap Matematika, mungkin cukup sulit untuk merubah paradigma bahwa Matematika itu tidak menyeramkan, padahal sebenarnya kita membutuhkannya.

Pertanyaannya, apakah kita akan mewariskan kembali kepada anak – anak Pra Sekolah, bahwa image Matematika itu menyeramkan?

Merubah paradigma dari rumah
Sekolah sebagai tempat menimba ilmu, tentu tidak cukup untuk menanamkan bahwa Matematika itu menyenangkan bagi seluruh siswa, terlebih dalam otaknya sudah terdoktrin bahwa Matematika itu menyeramkan.

Kondisi ini seharusnya tidak berlaku bagi anak usia Pra Sekolah. Hal ini, menuntut orang tua untuk lebih kreatif dan ikut ambil peran dalam memberikan pemahaman kepada anak bahwa Matematika itu ada dalam keseharian mereka dan tidak menyeramkan sama sekali.

Setiap orang tua pasti mengetahui, fitrah seorang anak usia Pra Sekolah adalah bermain. Sehingga kita bisa menanamkan paradigma bahwa Matematika itu menyenangkan melalui dunia bermain mereka. Kok bisa?

Ya, lihat saja anak – anak Pra Sekolah, mereka sangat senang jika diajak bermain. Semua tempat bisa dijadikan lokasi bermain. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan oleh orang tua untuk menanamkan bahwa Matematika itu ada dalam setiap sendi kehidupan.

Orang tua bisa ikut membersamai anak – anak bermain sekaligus mengamati tingkah laku anak yang bisa dikaitkan dengan Matematika. Sebagian besar permainan bisa dikaitkan dengan Matematika. Sebagai contoh, permainan petak umpat, dimulai dari menentukan siapa yang menjadi “kucing” dari seluruh jumlah anak yang bermain, kemudian yang menjadi kucing akan berbalik badan dan menghitung sampai angka 10 atau lebih sesuai kesepakatan. Dari permainan ini, orang tua bisa memberikan pemahaman bahwa anak sudah berinteraksi dengan Matematika, mulai dari menghitung jumlah anak yang ikut bermain serta menghitung angka ketika menjadi kucing.

Selain itu, bermain peran sebagai penjual dan pembeli sering dimainkan oleh anak perempuan. Dari permainan ini, orang tua bisa memberikan pemahaman kepada anak bahwa permainan ini ada interaksinya dengan Matematika pada saat proses jual beli maupun saat menggunakan takaran bahan masakan.

Masih banyak lagi permainan – permainan yang bisa dikaitkan dengan Matematika, kuncinya ada pada orang tua, dengan terus membersamai anak – anak dalam setiap aktifitasnya maka kita bisa menanamkan paradigma yang benar bahwa Matematika itu tidak menyeramkan.

Subscribe to receive free email updates:

1 Response to "Merubah Image Matematika"

SITAMAT said...

Math is fun.. Math around us