Hasil
Sensus Pertanian tahun 2013 (ST2013) mencatat 52,37 persen adalah petani dengan
usia 55 tahun ke atas, sedangkan 3,89 persen adalah petani usia 25 – 34 tahun. Angka
ini memperlihatkan bahwa pertanian belum diminati oleh kaum muda saat ini. Menjadi
petani seolah – olah adalah pilihan terakhir bagi anak muda untuk menunjang
kehidupan ekonomi, salah satu penyebabnya adalah menjadi petani identik dengan
kemiskinan, sesuatu yang sama sekali tidak menarik bagi generasi zaman now.
Jika
dikatakan sektor Pertanian tidak punya andil untuk kemajuan Kota Tasikmalaya tentu
ini tidak benar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peranan sektor Pertanian
terhadap PDRB 2016 sebesar 5,56 persen, angka ini memang jauh bila dibandingkan
dengan sektor Perdagangan dan Kontruksi yang masing – masing memberikan andil
22,8 persen dan 15,54 persen.
Agar
sektor pertanian tetap memberikan andil terhadap kemajuan ekonomi di Kota Tasikmalaya,
Pemerintah harus ambil bagian untuk memajukan sektor pertanian supaya menjadi
lebih baik. Yang paling utama adalah “merayu”
generasi muda sebagai generasi penerus atau pewaris petani dengan memberikan “umpan” yang menarik agar mau ikut
berbartisipasi di sektor pertanian. Selain itu Pemerintah bisa membuat sistem
pengelolaan yang terintegrasi antara sektor pertanian dengan sektor industri
dan perdagangan.
Kosih Kosasih, S.Si
0 Response to "Potret Pertanian di Kota Tasikmalaya"
Post a Comment