Potret Pertanian di Kota Tasikmalaya



Sektor pertanian adalah salah satu potensi yang ada di Kota Tasikmalaya, tercatat ada 5.990 hektar lahan sawah, 1.814,79 hektar lahan perkebunan, 672,79 hektar areal pemeliharaan ikan dan 360,5 hektar hutan (sumber: Kota Tasikmalaya Dalam Angka 2017). Walaupun tidak seluas wilayah Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis tetapi potensi pertanian di Kota Tasikmalaya masih memberikan andil dalam pertumbuhan ekonomi. Namun demikian kondisi petani di Kota Tasikmalaya dari tahun ke tahun mulai tergerus dengan adanya perkembangan zaman.

Hasil Sensus Pertanian tahun 2013 (ST2013) mencatat 52,37 persen adalah petani dengan usia 55 tahun ke atas, sedangkan 3,89 persen adalah petani usia 25 – 34 tahun. Angka ini memperlihatkan bahwa pertanian belum diminati oleh kaum muda saat ini. Menjadi petani seolah – olah adalah pilihan terakhir bagi anak muda untuk menunjang kehidupan ekonomi, salah satu penyebabnya adalah menjadi petani identik dengan kemiskinan, sesuatu yang sama sekali tidak menarik bagi generasi zaman now.

Jika dikatakan sektor Pertanian tidak punya andil untuk kemajuan Kota Tasikmalaya tentu ini tidak benar. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peranan sektor Pertanian terhadap PDRB 2016 sebesar 5,56 persen, angka ini memang jauh bila dibandingkan dengan sektor Perdagangan dan Kontruksi yang masing – masing memberikan andil 22,8 persen dan 15,54 persen.


Agar sektor pertanian tetap memberikan andil terhadap kemajuan ekonomi di Kota Tasikmalaya, Pemerintah harus ambil bagian untuk memajukan sektor pertanian supaya menjadi lebih baik. Yang paling utama adalah “merayu” generasi muda sebagai generasi penerus atau pewaris petani dengan memberikan “umpan” yang menarik agar mau ikut berbartisipasi di sektor pertanian. Selain itu Pemerintah bisa membuat sistem pengelolaan yang terintegrasi antara sektor pertanian dengan sektor industri dan perdagangan.


Kosih Kosasih, S.Si

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Potret Pertanian di Kota Tasikmalaya"